Allah Swt. menyanjung seorang istri yang menjaga kehormatan suaminya
saat ia pergi dan menjadikan perangai ini sebagai lambang kebajikan dan
taqwa.
Allah Swt. berfirman:
"Adapun istri-istri yang sholehah adalah yang tunduk patuh dan menjaga
diri saat kepergian (suami) oleh sebab apa-apa yang telah dijaga oleh
Allah."(An-Nisa':34)
Sebagaimana juga Rasulullah Saw.,beliau menyanjungnya sekaligus
menganggap hal itu sebagai sebaik-baik dunia serta salah satu faktor
utama pencipta kebahagiaan.
Dari Ibnu Abbas r.a. berkata,Rasulullah Saw. berkata kepada Umar r.a.,;
"Maukah kamu saya beritahu sebaik-baik simpanan seseorang?Ia adalah
istri yang sholehah;apabila suaminya melihat ia menyenangkan,apabila
memerintahnya ia taat,dan apabila suami tiada ia menjaga
(kehormatannya)."(HR. Abu Daud)
Dari Ismail bin Muhammad bin Sa'id bin Abi Waqqas r.a. berkata,Rasulullah Saw. berkata;
"Sebagian dari kebahagiaan anak cucu Adam ada 3 dan sebagian dari
penderitaannya juga ada 3.Sebagian dari kebahagiaan anak cucu Adam itu
adalah wanita sholehah,tempat tinggal yang nyaman,dan kendaraan yang
bagus.Sedangkan sebagian dari penderitaannya adalah wanita rusak,tempat
tinggal yang gersang,dan kendaraan yang jelek."(HR. Hakim dan Ahmad)
Dalam sebuah riwayat lain disebutkan lebih rinci sebab-sebab kebahagiaan tersebut,antara lain sabda Rasulullah Saw.;
"Tiga hal tergolong kebahagiaan yaitu:istri yang bila kau pandang
menyenangkan,bila kau tinggal pergi engkau merasa yakin akan
kesetiaannya.Dan tiga hal yang tergolong kesengsaraan yaitu:istri bila
kau pandang menjemukan,lisannya selalu mengumpatmu,sementara bila engkau
pergi tak merasa aman atas dirinya(karena pengkhianatannya)."(HR. Hakim
dari Sa'id bin Abi Waqqas dari ayahnya)
Sungguh peranmu sangat menentukan wahai para istri (muslimah).Engkaulah
sumber kebahagiaan keluarga,sekaligus sumber penderitaannya.Karena itu
hendaklah engkau berusaha agar menjadi sumber kebahagiaan dan
ketentraman bagi keluargamu,bukannya sumber penderitaan dan malapetaka.